Rabu, 18 September 2013

Model Jarum Hipodermik

MODEL-MODEL KOMUNIKASI MASSA
Apa itu model?
Model secara sederhana adalah “gambaran” yang dirancang untuk mewakili kenyataan. Model juga didefinisikan sebagai “a reflica of the phenomena it attempts to explain” (Runyon, 1977:57). Jadi model adalah tirun gejala yang akan diteliti; model juga menggambarkan hubungan antar variabel atau sifat-sifat.
Dalam komunikasi massa, dikenal sebuah model komunikasi bernama “Jarum Hipodermik”. Sebenarnya ada beberapa model komunikasi massa lainnya seperti Model Uses and Gratifications, Model Agenda Setting, dan Model Difusi Informasi. Namun saat ini kita akan mempelajari dulu tentang model jarum hipodermik.
Model ini muncul setelah perang dunia pertama. Model ini berasumsi, bahwa komponen-komponen komunikasi (komunikator, pesan, media) amat perkasa (kuat) dalam mempengaruhi komunikan. Disebut model jarum hipodermik karena dalam model komunikasi massa ini dikesankan seakan-akan komunikasi ‘disuntikkan” langsung ke dalam jiwa komunikan. Model jarum hipodermik juga sering disebut “bullet theory”, hal ini karena komunikan dianggap sebagai penerima pesan-pesan pasif.
Model Jarum Hipodermik
Model jarum hipodermik merupakan model komunikasi massa yang bersifat linier dan satu arah. Bila kita menggunakan komunikator yang tepat, pesan yang baik atau media yang benar, komunikan dapat diarahkan sekehendak hati kita.
Variabel Komunikator
·         Kredibilitas
Kredibilitas terdiri dari 2 unsur yakni: keahlian dan kejujuran. Keahlian diukur dari sejauh mana komunikan menganggap komunikator dapat memberikan gabaran yang “benar”. Sedangkan kejujuran diartikan sejauhmana komunikan menganggap komunikator tidak memihak dalam penyampaian pesannya.
·         Daya Tarik, diukur dengan kesamaan, familiaritas dan kesukaan.
·         Kekuasaan, dioperasionalisasikan dengan tanggapan komunikan tentang kemampuan komunikator untuk menghukum atau memberi ganjaran.
Variabel Pesan
·         Struktur, ditunjukkan dengan pola penyimpulan (tersurat atau tersurat), pola urutan argumentasi (mana yang lebih dulu, argumentasi yang disenangi atau yang tidak disenangi), pola objektivitas (satu sisi atau dua sisi).
·         Gaya, menunjukkan variasi linguistik dalam penyampaian pesan (perulangan, mudah dimengerti, perbendahaaran kata).
·         Appeals, mengacu pada motif-motif psikologis yang dikandung pesan (rasional-emosional, fear appeals, reward appeals).
Variabel Media
Ditunjukkan dengan penggunaan media massa (elektronik/cetak/online) atau saluran interpersonal (ceramah, diskusi, dll).
Variabel Antara
Variabel Antara ditunjukkan dengan perhatian dan penerimaan serta penerimaan oleh komunikan. Perhatian diukur sejauhmana komunikan menyadari adanya pesan; Pengertian diukur dengan sejauh mana komunikan memahami pesan; Penerimaan dibatasi pada sejauh mana komunikan menyetujui gagasan yang dikemukakan.
Variabel Efek
·         Kognitif: Setelah mendapatkan pesan dari komunikator, komunikan akan mengalami perubahan pendapat, penambahan pengetahuan, perubahan kepercayaan.
·         Afektif: Komunikan akan mengalami perubahan sikap, perasaan, dan kesukaan.
·         Behavioral: Komunikan akan mengalami perubahan prilaku atau kecenderungan prilaku.
Contoh-contoh kasus pada Model Komunikasi Massa “Jarum Hipodermik”
1.      Kampanye Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Televisi
2.      Iklan Televisi tentang Produk Wanita
3.      Iklan Layanan Masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar