MODEL-MODEL KOMUNIKASI
MASSA
Apa itu model?
Model secara sederhana
adalah “gambaran” yang dirancang untuk mewakili kenyataan. Model juga
didefinisikan sebagai “a reflica of the phenomena it attempts to explain”
(Runyon, 1977:57). Jadi model adalah tirun gejala yang akan diteliti; model
juga menggambarkan hubungan antar variabel atau sifat-sifat.
Dalam komunikasi massa,
dikenal sebuah model komunikasi bernama “Jarum Hipodermik”. Sebenarnya ada
beberapa model komunikasi massa lainnya seperti Model Uses and Gratifications,
Model Agenda Setting, dan Model Difusi Informasi. Namun saat ini kita akan
mempelajari dulu tentang model jarum hipodermik.
Model ini muncul setelah
perang dunia pertama. Model ini berasumsi, bahwa komponen-komponen komunikasi
(komunikator, pesan, media) amat perkasa (kuat) dalam mempengaruhi komunikan.
Disebut model jarum hipodermik karena dalam model komunikasi massa ini
dikesankan seakan-akan komunikasi ‘disuntikkan” langsung ke dalam jiwa
komunikan. Model jarum hipodermik juga sering disebut “bullet theory”, hal ini
karena komunikan dianggap sebagai penerima pesan-pesan pasif.
Model Jarum Hipodermik
Model jarum hipodermik
merupakan model komunikasi massa yang bersifat linier dan satu arah. Bila kita
menggunakan komunikator yang tepat, pesan yang baik atau media yang benar,
komunikan dapat diarahkan sekehendak hati kita.
Variabel Komunikator
·
Kredibilitas
Kredibilitas terdiri dari 2 unsur yakni: keahlian dan
kejujuran. Keahlian diukur dari sejauh mana komunikan menganggap komunikator dapat memberikan gabaran yang “benar”.
Sedangkan kejujuran diartikan sejauhmana komunikan menganggap komunikator tidak
memihak dalam penyampaian pesannya.
·
Daya
Tarik,
diukur
dengan kesamaan, familiaritas dan kesukaan.
·
Kekuasaan, dioperasionalisasikan
dengan tanggapan komunikan tentang kemampuan komunikator untuk menghukum atau
memberi ganjaran.
Variabel Pesan
·
Struktur, ditunjukkan dengan pola
penyimpulan (tersurat atau tersurat), pola urutan argumentasi (mana yang lebih
dulu, argumentasi yang disenangi atau yang tidak disenangi), pola objektivitas
(satu sisi atau dua sisi).
·
Gaya,
menunjukkan
variasi linguistik dalam penyampaian pesan (perulangan, mudah dimengerti,
perbendahaaran kata).
·
Appeals, mengacu pada motif-motif
psikologis yang dikandung pesan (rasional-emosional, fear appeals, reward
appeals).
Variabel Media
Ditunjukkan dengan penggunaan media massa
(elektronik/cetak/online) atau saluran interpersonal (ceramah, diskusi, dll).
Variabel Antara
Variabel Antara
ditunjukkan dengan perhatian dan penerimaan serta penerimaan oleh komunikan. Perhatian
diukur sejauhmana komunikan menyadari adanya pesan; Pengertian diukur
dengan sejauh mana komunikan memahami pesan; Penerimaan dibatasi pada
sejauh mana komunikan menyetujui gagasan yang dikemukakan.
Variabel Efek
·
Kognitif:
Setelah mendapatkan pesan dari komunikator, komunikan akan mengalami perubahan
pendapat, penambahan pengetahuan, perubahan kepercayaan.
·
Afektif:
Komunikan akan mengalami perubahan sikap, perasaan, dan kesukaan.
·
Behavioral:
Komunikan akan mengalami perubahan prilaku atau kecenderungan prilaku.
Contoh-contoh kasus pada
Model Komunikasi Massa “Jarum Hipodermik”
1.
Kampanye
Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Televisi
2.
Iklan
Televisi tentang Produk Wanita
3.
Iklan
Layanan Masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar