Pendahuluan
Perkembangan dunia
teknologi di bidang informasi dan komunikasi saat ini telah mengalami perubahan
dan perkembangan yang sangat cepat. Perubahan dan perkembangan ini selalu di
sertai dengan inovasi-inovasi baru yang dimunculkan untuk mendukung teknologi
yang sudah ada. Perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi dapat
buktikan melalui kehadiran Internet, yang telah digunakan oleh berbagai
kalangan.
Internet adalah singkatan dari interconnection
Networking, internet merupakan
jaringan global dari sebuah jaringan computer yang dikembangkan pada tahun 1969
oleh US Departement of Defense dalam proye ARPANet (Advanced Research
Project Network). Perkembangan
internet berlangsung sangat pesat dan memiliki banyak kelebihan, baik secara
teknis operasional maupun dari sisi social karena Internet memiliki kontribusi
yang besar di dalam masyarakat, terutama dalam proses penyebaran berita dengan
menggunakan internet atau lebih tepatnya media online.
Perkembangan
teknologi ini, memberi pengaruh pada gaya hidup masyarakat, yang dulunya
mencari informasi dengan membaca surat kabar. Tetapi saat ini banyak masyarakat
yang lebih memilih menggunakan internet untuk mencari berita, bahkan tidak
menutup kemungkinan bagi masyarakat yang secara langsung dapat menjadi sumber
informasi bagi orang lain.
Hal tersebut juga didukung dengan berkembangnya media cetak
online di internet, disertai banyaknya perusahaan koran dan majalah yg beralih
mendirikan situs online; dan dibarengi juga dengan trend penggunaan gadget
seperti Handphone, Ipad, Galaxy tab maupun Playbook untuk
akses internet, mampukah media cetak bertahan ?
Old Media vs New Media
Sebelum membahas lebih jauh tentang new media dan old media
alangkah baiknya jika kita semua menemukan titik temu/ pandangan yang sama
tentang apa yang dimaksud dengan new
media dan old
media. Untuk memudahkan
pemahaman kita mengenai
keduanya, dalam pembahasan ini, new media merujuk pada internet,
sedangkan old media adalah media cetak.
Kata “media” berasal dari kata medius yang secara harfiah
berarti “perantara” atau “pengantar” informasi
dengan penerima informasi. Dengan
demikian, media merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau penyalur
pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan seseorang memperoleh
pengetahuan dan keterampilan.
Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakan
bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur
utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini
bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat
pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan
referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau
mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet,
brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta
mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya
personal (poster, gambar, kartun, komik).
New Media secara bahasa dapat berarti “perantara baru”.
Istilah New Media sebenarnya baru
muncul di akhir
abad ke 20,
digunakan untuk menyebut
media baru yang menggabungkan
berbagai media konvensional di
Internet. Teknologi yang
digambarkan sebagai New
Media mempunyai ciri
digital, sering mempunyai karakteristik
dimanipulasi, melalui jaringan,
padat, kompresibel, interaktif
dan tidak memihak. Beberapa contoh diantaranya mungkin
Internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROM, dan DVD.
Tidak bisa
dipungkiri lagi bahwa
perkembangan dunia internet
saat ini sudah
sangat pesat. Baik perkembangan
ditinjau dari sisi
perangkat lunaknya (tekhnologinya) maupun
penggunannya. Perkembangan yang
luar biasa di
bidang internet inilah
kemudian menyebabkan bidang ini semakin dimanfaatkan para manusia sebagai pemangku kebudayaan untuk mendukung
berbagai aktifitasnya. Baik yang profit oriented maupun yang nirlaba. Mereka
yang profit oriented berusaha menggunakan internet untuk berbagai macam bisnis,
sedangkan untuk yang nirlaba antara lain berupa pembuatan blog-blog pribadi,
usaha pembelaan terhadap kelompok
terpinggirkan, dan sebagainya.
Dan tidak dapat dipungkiri juga bahwa perkembangan internet ini sangat erat
kaitannya dengan perkemabangan new media.
Apa
Itu Internet?
Internet
(kependekan dari interconnection-networking) secara harfiah adalah sistem
global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar
Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh
dunia. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang
berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran
paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang
terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini
dinamakan internetworking.
Berdasarkan pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa internet merupakan jaringan komputer terpadu
yang saling terhubung secara global dengan standar tertentu yang berfungsi
sebagai sarana pertukaran informasi dan juga data antara pengguna satu dengan
pengguna lainnya.
Pengertian internet
menurut para ahli beraneka ragam. Secara umum internet merupakan koneksi dari
jaringan komputer-komputer dunia yang dapat menembus hambatan ruang, waktu dan
kondisi di seluruh dunia. Kehadiran teknologi ini tak lain adalah upaya inovasi
yang ditemukan manusia dalam rangka menciptakan sistem kehidupan yang lebih
mudah, praktis, murah dan efisien.
Istilah The Web atau
jaringan laba-laba merupakan bentuk analogi dari wujud jaringan internet yang
terbentang di seluruh dunia. Jaringan ini dihubungkan oleh titik-titik yang
dapat berupa komputer, peralatan komunikasi atau jaringan lokal.
Lani Sidarta pada tahun
1996 memberikan gambaran akan definisi internet secara umum. Meskipun secara
fisik teknologi ini adalah wujud dari perpaduan jaringan komputer-komputer
dunia,internet perlu juga dipandang serius sebagai gudang informasi. Internet
menjadi salah satu sumber daya informasi yang sangat potensial untuk
mempermudah sistem kehidupan.
Bayangkan saja,
kehadiran internet telah mampu melahirkan sebuah sistem kehidupan baru yang
lain, atau diistilahkan dengan dunia maya. Dunia maya memiliki kemiripan yang sangat
jelas dengan kehidupan nyata. Apa yang Anda lakukan di dunia nyata, saat ini
bisa juga kita lakukan di dunia maya.
Bahkan dengan cara yang
lebih simple dan murah, berbagai aktivitas dunia nyata bisa sukses kita
jalankan di dunia maya. Hebatnya lagi, kadang-kadang aktivitas dunia maya
memberikan keuntungan berlipat-lipat lebih baik ketimbang dunia nyata. Sebagai
contoh aktivitas bisnis online yang dijalankan seseorang dengan memanfaatkan
teknologi internet.
Tak jarang para pelaku
bisnis dunia maya bisa mendapat keuntungan jauh lebih besar ketimbang pelaku
bisnis dunia nyata, bahkan dengan cara yang lebih mudah. Inilah salah satu
bentuk pengertian internet menurut para ahli dari sudut pandang luas dan cukup
bijaksana. Bagaimana pun kehadiran teknologi internet telah memberikan bentuk
kemudahan-kemudahan dalam berbagai sistem kehidupan.
Menurut Lani Sidharta
(1996) : walaupun secara fisik Internet adalah interkoneksi antar jaringan
komputer namun secara umum Internet harus dipandang sebagai sumber daya
informasi. Isi Internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai suatu
database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan
Internet dipandang sebagai dunia dalambentuk lain (maya) karena hampir seluruh
aspek kehidupan di dunia nyata ada diInternet seperti bisnis, hiburan, olah
raga, politik dan lain sebagainya.
Sejarah Internet
Internet pertama kali dibentuk oleh Departemen Pertahanan
Amerika Serikat pada tahun1969. Pembentukannya terjadi melalui proyek ARPA yang
disebut dengan ARPANET (Advance Research Project Agency Network). Proyek
ini mendemonstrasikan cara berkomunikasi dalam jarak yang tidak terhingga
melalui saluran telepon. Komunikasi tersebut dilakukan dengan menggunakan hardware
dan software komputer berbasis UNIX. Proyek ARPANET merancang bentuk
jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya
semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol
baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol). Pada awalnya, proyek tersebut dilakukan untuk
keperluan militer Amerika. Departemen Pertahanan Amerika Serikat membuat sistem
jaringan komputer dengan menghubungkan komputer pada daerah-daerah penting. Hal
tersebut dilakukan untuk mengatasi masalah jika terjadi serangan nuklir dan
untuk menghindari terjadinya pemusatan informasi. Informasi yang terpusat
diyakini akan mudah dihancurkan musuh pada masa perang.
Pada awal kemunculannya, ARPANET hanya menghubungkan empat
situs yakni Stanford Research Institute, University of California, Santa
Barbara dan University of Utah. Situs-situs tersebut membentuk satu jaringan
terpadu pada tahun 1969, sedangkan ARPANET diperkenalkan secara umum pada bulan
Oktober 1972. Kemudian tidak berselang lama, proyek ini berkembang pesar di
seluruh daerah dan semua universitas ingin bergabung. Hal inilah yang membuat
ARPANET dipecah menjadi dua, karena ARPANET kesulitan mengatur pihak-pihak yang
ingin bergabung. Dua pecahan ARPANET adalah MILNET yang digunakan untuk
keperluan militer dan ARPANET baru dengan kapasitas lebih kecil yang digunakan untuk
keperluan non-militer seperti universitas. Sedangkan gabungan dari kedua
jaringan itu dikenal dengan nama DARPA Internet yang kemudian disederhanakan
menjadi Internet.
Dilihat dari data diatas kita juga dapat menyimpulkan
bahwasannya cikal bakal dari jaringan internet global yang ada sekarang ini
adalah hasil pengembangan dari jaringan computer yang sedehana dan mencakup
lingkungan yang sepit. Namun seiring berkembangnya zaman dan teknologi internet
menjadi semakin komplek dan canggih. Sehingga mampu menghubungkan pengguna dari
seluruh penjuru dunia dalam suatu jaringan global untuk bertukar informasi dan
konten yang sangat beragam yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
Media
online menjadi pesaing media cetak
1.
Fakta
yang menunjukkan menurunnya jumlah pembaca dari media cetak
Berikut adalah
data statistik yang menunjukkan perkembangan konsumen old
dan new media sebagai berikut:
Tahun
|
Koran
|
Internet
|
2007
|
23%
|
12%
|
2008
|
22%
|
|
2009
|
18%
|
17%
|
2010
|
15%
|
|
2011
|
14%
|
28%
|
Diolah dari Hasil Survei Media Index yang dilakukan oleh
Nielsen Media 2011.
Dari
data di atas
menunjukkan kepada kita
bagaimana telah terjadi
perubahan yang menarik antara
pembaca koran dengan pengguna Internet.
Kita bisa melihat
bahwa pembaca media cetak semakin
menurun sejak tahun 2007. Sebaliknya, pengguna internet prosentasenya semakin
lama semakin meningkat.
Data
di atas tidak
jauh berbeda dengan
data dari Internet
World Stats, dalam
satu dasawarsa terakhir jumlah
pengguna internet (netter)
di dunia meningkat
drastis. Dari 0.4% pengguna dari seluruh penduduk dunia di
tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008. Dan
sejak tahun 2000,
pertumbuhan netter dunia
naik rata-rata 2%
terhadap total populasi dunia.
Seperti tampak pada tabel berikut:
Tahun
|
Pengguna Internet
|
Penduduk (%)
|
1995
|
16,000,000
|
0.4%
|
1996
|
36,000,000
|
0.9%
|
1997
|
70,000,000
|
1.7%
|
1998
|
147,000,000
|
3.6%
|
1999
|
248,000,000
|
4.1%
|
2000
|
361,000,000
|
5.8%
|
2001
|
513,000,000
|
8.6%
|
2002
|
587,000,000
|
9.4%
|
2003
|
719,000,000
|
11.1%
|
2004
|
817,000,000
|
12.7%
|
2005
|
1,018,000,000
|
15.7%
|
2006
|
1,093,000,000
|
16.7%
|
2007
|
1,319,000,000
|
20.0%
|
2008
|
1,565,000,000
|
23.3%
|
2009
|
1,802,000,000
|
26,6%
|
2010
|
1,971,000,000
|
28.8 %
|
2011
|
2,267,233,742
|
32%
|
Jika melihat data statistik dan
kecenderungan perkembangan pembaca media cetak dan pengguna Internet
di atas kita
boleh-boleh saja mengatakan bahwa
internet jauh lebih unggul daripada media cetak. Dengan
demikian kita pun pasti sependapat pelan tetapi pasti (slow but sure) new media
akan menggusur media cetak.
Fakta menurunya pembaca media cetak ini
juga seirama dengan turunnya jumlah iklan pada media cetak yang berdasarkan fakta berupa
data tahun 2006 yang menunjukkan bahwa iklan di koran sebesar 28,4 persen.
Angka ini diprediksi akan mengalami penurunan sampai di tahun 2010 menjadi 23,3
persen sedangkan pertumbuhan iklan di media internet dalam kurun 2007-2010 akan
tumbuh 23 persen. Sekadar perbandingan, berdasar data yang dipublikasikan Newspaper
Association of America pada September lalu, di Negeri Paman Sam total
pendapatan iklan surat kabar anjlok USD3 miliar pada enam bulan pertama tahun
ini menjadi 18,8 miliar. Ini merupakan angka terendah selama puluhan tahun,
berdasarkan data yang dipublikasikan. Alan Mutter dari Reflections of a
Newsosaur mengatakan, penurunan ini sudah terjadi selama sembilan kuartal
sebelumnya selama berturut-turut .
Tahun 2008 media online meraup perolehan iklan sebesar Rp 80
miliar. Sejumlah perusahaan periklanan kian serius membangun divisi media
digitalnya. Sejumlah produk juga telah memutuskan hanya mengiklankan via media
online. Data yang dirilis Zenith Optimedia menyebutkan bahwa belanja iklan
online akan naik rata-rata 23 persen per tahun dalam periode 2007-2010, pergeseran
ini diakibatkan meningkatnya pengguna internet. Saat ini ada 35 juta pengguna
internet, dimana sekitar 44 persen menggunakannya setiap hari selama dua jam.
2.
Hal-hal yang mnyebabkan turunnya tingkat pembaca media cetak
Temuan Survei AC Nielsen pada
kuartal III 2008 menunjukkan tren menurun bagi pembaca media cetak sejak 2004.
Penyebab menurunnya pembaca media cetak antara lain terlalu sibuk untuk membaca
(72 persen), beralih ke televisi (14 persen), berhenti membeli karena kenaikan
harga (11 persen) atau bisa dikatakan makin terbatasnya waktu luang dan
kekecewaan terhadap meningkatnya harga media cetak menyebabkan pembaca beralih
ke internet.
Kini masyarakat cenderung beralih
pada berita berbasis web karena surat kabar online lebih murah
serta menyajikan informasi yang lebih real time. Sedangkan informasi
yang didapat dari koran baru bisa dibaca minimal sehari setelah peristiwa
berlangsung. Koran berbasis internet menyampaikan pesan pada koran cetak lokal
untuk berubah dan bergerak cepat karena koran online juga semakin
ekslusif,
Faktor usia pun menjadi salah satu pemicu mengapa berita di web
lebih banyak dinikmati daripada surat kabar. Kebiasaan membaca media cetak
(koran) menipis di kalangan anak muda. Mereka inilah yang mendorong pertumbuhan
media online. Generasi muda lebih menyukai media online yang terlihat lebih
modern dibanding media cetak yang dipilih oleh generasi tua. Karena berita yang
didapat dari internet bersifat langsung dan cepat, membuat khalayak lebih
memilih media ini daripada koran dalam hal mengakses informasi.
Keunggulan dan Kelemahan Media Online dan Media Cetak
Metamorfosis peradaban tidak lagi berjalan lamban semenjak
teknologi informasi mulai merambah berbagai lini kehidupan baik sosial,
ekonomi, hiburan, maupun pendidikan.
Orang dengan mudah mengetahui berita paling aktual hanya
dengan mengeklik situs berita di web. Siapa yang mampu menguasai teknologi maka
dialah pawangnya dunia, hal tersebut tidak lagi mampu terbantahkan karena
teknologi boleh dibilang kiblatnya modernitas dan referensi bagi negara kedua
dan ketiga (berkembang).
Di era digital ini penggunaan internet merupakan langkah
bijak menghemat tenaga dalam mencari materi (bank data) di internet cenderung
lebih mutakhir. Internet yang tak mengenal batas geografis juga menjadikannya
sebagai sarana ideal penyebaran informasi (Sutanta 2005: 540).
Berita media cetak mungkin suatu saat pasti akan punah
karena adanya berita media online yang lebih cepat mengakses informasi. Namun ada
kelebihan dan kekurangan dari media cetak dan media online.
Adapun
kelebihan dan kelekurangan dari masing- masing media tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Media cetak
Keunggulan
:
·
Repeatable,
dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya
· Analisa
lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan
analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih
spesifik tentang isi tulisan.
Kelemahan
:
·
Lambat,
dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat dari media massa yang lain karena
media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi
kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering
kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
·
Tidak
adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat
didengar.
· Visual
yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar
yang mewakili keseluruhan isi berita.
· Produksi,
biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan
mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
2. Media online
Keunggulan
:
·
Sangat
cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan
beritanya.
·
Audio
Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan
streaming.
·
Praktis
dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja
yang kita mau.
Kelemahan
:
·
Tidak
selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat
di media online biasanya tidak seakurat media lainnya.
·
Memerlukan perangkat dan juga akses
internet
Berdasarkan uraian diatas kita dapat melihat kekurangan dan
kelebihan yang dimiliki kedua media di atas, media online mempunyai keunggulan
dalam segi kecepatan. Kecepatan tersebut dapat mengalahkan media lainnya karena
audiens sekarang lebih mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses
informasi, dan hal itu dimiliki oleh media online.
Melihat hal ini, prospek media online akan sangat unggul dan
dapat mengalahkan media lainnya. Apalagi jika seluruh dunia dapat mengakses
internet dengan mudah, otomatis media online akan lebih sering digunakan
audiens dibanding jenis media cetak. Namun disisi lain media
cetak juga memiliki keunggulan karna tidak terlalu memerlukan perangkat seperti
halnya media online.
Bila kita cermati
secara keseluruhan penyajian berita pada media online dan media cetak
sesungguhnya dapat saling melengkapi. Media online dan media cetak dikatakan
saling melengkapi karena ketika suatu berita di tulis secara singkat dan tidak
mendalam di media online, kemungkinan
besar orang akan mencari sumber berita lain untuk melengkapi berita yang dirasa
belum mendalam pada media online. Sama halnya seperti media cetak, ketika
berita yang di sajikan hanya berupa tulisan atau kalimat-kalimat dan gambar
saja, pembaca dapat dengan mudah melihat video terkait suatu berita di media
online dari media cetak yang di bacanya.
Untuk saat ini media
cetak masih mampu mempertahankan eksistensinya. Media cetak tidak akan hilang
paling tidak untuk 15-20 tahun kedepan ketika generasi lama perlahan-lahan
tergantikan atau ketika semua hutan telah habis dibabat dan tidak ada lagi
bahan untuk membuat kertas.
Media online saat ini boleh dikatakan berada diatas angin
karena merupakan “key” solusi informasi dimasa depan yang paling ditunggu dan
dikejar pembaca yang bergerak secara dinamis (perdetik) jika keprofesionalitas
dan kesungguhan mampu dipertahankan. Maka dari itu sudah saatnya media online
di manage secara professional, tidak sekedar tampil untuk beberapa waktu
kemudian tenggelam begitu saja, ibarat sebuah masakan perlu racikan bumbu yang
khas sebagai “jualan” yang unik dan diburu konsumen, jika tidak mau kehilangan
pembacanya.
Simpulan
Kini masyarakat cenderung beralih
pada berita berbasis web karena surat kabar online lebih murah
serta menyajikan informasi yang lebih real time. Sedangkan informasi
yang didapat dari koran baru bisa dibaca minimal sehari setelah peristiwa
berlangsung.
Namun, media massa apapun yang baru
lahir termasuk system online yang cepat itu, tidak akan pernah bisa atau belum
bisa menggeser media-media yang sudah ada sebelumnya. Kenyataanya sampai saat
ini media massa pertama, koran, masih tetap laku di pasaran. Hal ini terjadi
karena media cetak menjadi pelengkap dari media online dan begitupun sebaliknya.
Media online saat ini boleh dikatakan berada diatas angin
karena merupakan “key” solusi informasi dimasa depan. Namun masih perlu
penanganan yang lebih professional, agar tidak sekedar tampil untuk beberapa
waktu kemudian tenggelam begitu saja. Media online juga perlu melakukan
inovasi-inovasi agar nantinya benar-benar layak menggantiakan media cetak.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad, Media
Pembelajaran (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006), 3.
Ronald H.Anderson,
Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), 161.
Sudarwan Danim, Media
Komunikasi Pendidikan, Pelayanan Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar (Jakarta: Bumi
Aksara, 1995), 7.
Surono. Marginalized dan Pertarungan New Media vs Media Cetak. Tersedia
pada http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31144367/New_Media_vs_Media_Cetak-libre.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1413697691&Signature=xc67m0YulZYZvQNPzb7cUggRMKU%3D
Diakses pada 15 Oktober 2014
Syaiful Bahri Djamarah,
Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 136.
http://www.goggle.com/search/ie=UTF.8&OE=UTF.8sourcied=navclient&Gfris=1&q=
pengertian + media + cetak. Diakses pada 15 oktober 2014
http://www.anneahira.com/pengertian-internet-menurut-para-ahli.htm
diakses pada 15 oktober 2014
http://www.teknopreneur.com/content/media-online-pesaing-media-cetak
Diakses
pada 15 Oktober 2014
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/25/04444368/.media.tradisional.vs.new.media
Diakses
pada 15 Oktober 2014
http://mmibii.blogspot.com/2008/11/media-online-tumbuh-media-cetak-merosot.html
Diakses
pada 15 Oktober 2014
http://dahlandahi.multiply.com/journal/item/330/Pembaca_Media_Cetak_Menurun
Diakses
pada 15 Oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar