Kamis, 19 September 2013

Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli

A.    Theodore M. Newcomb and Bernard Berelson & Gary A. Steiner
B.     Gerald R. Miller and Everett M. Rogers
C.     Wilbur Schramm and Harold Lasswell       


A. DEFINISI KOMUNIKASI : Theodore M. Newcomb and Bernard Berelson & Gary A. Steiner
Theodore M. Newcomb : “Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, yang berlangsung dari sumber kepada penerima”.
Bernard Berelson & Gary A. Steiner : “Komunikasi : transmisi informasi; gagasan, emosi, keterampilan, dsb. Dengan menggunakan simbol-simbol ; kata-kata, gambar, grafik, dsb. Proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi”.
Kedua pakar ini telah menyebutkan bahwa ‘komunikasi itu merupakan suatu proses tindakan mentransmisikan informasi, dari sumber kepada penerima atau yang sering kita kenal dari komunikator kepada komunikan’. Disini komunikasi telah membentuk suatu kesadaran manusia bahwa komunikasi itu mensyaratkan adanya dua orang atau lebih.

B. DEFINISI KOMUNIKASI : Gerald R. Miller and Everett M. Rogers

Gerald R. Miller : ‘Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan   kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima’.

Everett M. Rogers : ‘Komunikasi adalah proses dimana suatu idea dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka’.

Kedua pakar ini  menyebutkan dengan tegas bahwa ‘komunikasi itu merupakan suatu proses penyampaian pesan atau ide dari suatu sumber kepada penerima, dengan maksud mempengaruhi’.
Tampaknya kedua pakar ini lebih sederhana dalam memahami apa itu komunikasi ? Komunikasi hanya dipandang sebagai ‘alat yang memiliki fungsi’, yakni mempengaruhi.
  
C. DEFINISI KOMUNIKASI : Wilbur Schramm and Harold Lasswell    

Wilbur Schramm  : ‘Komunikasi setidaknya memiliki tiga unsur ; Sumber (source), pesan (message), dan sasaran (destination)’.  Disini Schramm juga menekankan adanya unsur ‘encoder’ dan ‘decoder’. Encoder itu berada di area sumber (source) dan decoder berada di area Si penerima (destination). Selanjutnya Schramm mengatakan : ‘komunikasi akan berhasil, apabila pesan yang disampaikan sumber (source) sesuai dengan ‘frame of reference’ dan ‘field of experience’ sasaran atau Si penerima’. Schramm juga melihat pentingnya ‘umpan balik’ (feedback). Umpan balik tidak hanya terjadi secara eksternal (external feedback), tetapi juga bisa secara internal (internal feedback). Selanjutnya Schramm memandang ‘siapa sumber’ (source) secara lebih luas, artinya tidak terbatas pada ‘sumber personal’ saja, bisa juga bersifat ‘institusional’. Demikian juga dengan ‘siapa sasaran’ (destination), bisa bersifat personal ataupun khalayak publik. 

HAROLD LASSWELL : ‘bahwa cara yang efektif untuk menjelaskan komunikasi’ adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ; ‘WHO SAYS WHAT IN WHICH CHANNEL TO WHOM WITH WHAT EFFECT’. ‘Who’ = Siapa (komunikator, source, sender) ; ‘Says What’ = Pesan (message) ; ‘In Which Channel’ = Media ataupun channel ; ‘To Whom’ = Si penerima (komunikan, receiver, recipient) ; ‘With What Effect’ = Efek, bisa pengaruh, bisa dampak. Jadi Komunikasi menurut Harold Lasswell : ‘proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar